KABUPATEN BEKASI, KR - Satgas Citarum Harum Sektor 20 yang dipimpin oleh kolonel Inf.Suyitno Dalam rangka mempertahankan pohon waru dari kekeringan melakukan pemasangan infus dengan menggunakan botol bekas air mineral, pohon Waru yang berjumlah 50 pohon di tanam pada tanggul bantaran sungai citarum dengan susunan berjarak, sedangkan keberadaan lokasi terletak di wilayah kampung Bojong Jaya ,Rt 02 Rw 03, Desa Sumber Sari, Kecamatan pebayuran, Kabupaten Bekasi.
Kegiatan ini di lakukan satgas citarum harum sektor 20 adalah salah satu upaya untuk mempertahan kan tanaman dari kekeringan, agar tidak mati dan inovasi ini dilakukan sektor 20 bersama dengan masyarakat sekitar pada Rabu ( 5/8/2020).
Dalam keterangannya pada Awak Media Dansektor 20 kolonel Inf.Suyitno menyampaikan, metode infus ini salah satu upaya untuk merawat pohon dalam musim kering,
“Kegiatan
pemeliharaan yang kita lakukan hari ini, adalah bentuk peran kepedulian
satgas citarum harum sektor 20 untuk memanfaatkan bantaran sungai
citarum, Tujuan gerakan ini adalah menanamkan jiwa gemar memelihara dan
menyayangi tanaman pohon agar tumbuh dengan baik. " Ujar Suyitno.
Kolonel mengungkapkan bahwa,"Dalam filosofi Pohon, Merupakan makhluk hidup yang punya andil dalam pertumbuhan manusia. Dengan Proses fotosintesis yang dimilikinya menjadikan Pohon sebagai komponen alami krusial bagi manusia."
"Sedangkan Pengajaran teknik silvikultur (budi daya) menanam pohon tidak sebatas mengajarkan teori (pengetahuan) dan praktik (skill), tetapi juga menanamkan jiwa silvikulturis yaitu jiwa yang memiliki rasa sayang, gemar dan senang menanam dan memelihara pohon. Memang tidak mudah menumbuhkan jiwa silvikulturis tersebut." Ungkap Dansektor pada Awak Media.
“Saya ucapkan terimakasih kepada masyarakat atas kerjasamanya semoga yang kita lakukan dalam penyelamatan lingkungan melalui kegiatan peduli penghijauan akan menjadi kenangan dan kebanggaan bagi anak cucu kita dan warga Masyarakat sekitar”. Pungkas Sang Kolonel dalam penyampaian penutupnya dihadapan Awak Media.
KEHIDUPAN ALAM LIAR, KR - Jaguar adalah hewan sejenis kucing besar yang tergolong dalam genus Panthera. Binatang ini merupakan kucing liar ketiga setelah harimau dan singa, dan juga merupakan kucing terbesar di belahan Barat. Binatang ini meliputi wilayah Meksiko utara, melintasi Amerika Tengah hingga ke Paraguay, Argentina utara dan selatan.
Jaguar adalah binatang pemangsa yang mempunyai gigitan yang luar biasa kuat sehingga cangkang kura-kura
yang begitu kuat pun sanggup ditembusnya dalam sekali gigitan. Mereka
hidup dengan memangsa rusa, tapir, anjing, rubah dan juga binatang air
seperti ikan bahkan ular anaconda yang bertubuh besarpun bisa menjadi
mangsanya termasuk buaya (Caiman).
Bagi orang awam, jaguar dan leopard alias macan tutul mungkin sulit
dibedakan. Namun meski memiliki corak tutul yang mirip, keduanya sangat
berbeda. Jika kamu perhatikan dengan saksama, corak jaguar adalah
bulatan dengan titik hitam di tengahnya. Sedangkan leopard tidak
memiliki titik hitam pada coraknya.
Leopard memiliki ukuran terkecil di antara lima anggota kucing besar,
maka jelas ukuran jaguar lebih besar dari mereka. Habitat keduanya juga
jelas berbeda. Jaguar hanya terdapat di Amerika Tengah dan Selatan,
sedangkan leopard tersebar mulai dari Afrika, Asia, bahkan hingga Eropa.
Jaguar adalah hewan yang penyendiri, persis seperti harimau dan leopard salju. Dilansir dari Live Science,
jaguar hanya akan bertemu dengan jaguar lain saat ingin kawin. Mereka
menandai wilayahnya dengan air seni atau membuat tanda cakaran di pohon.
Jaguar betina adalah induk yang baik. Menurut National Geographic,
jaguar bisa melahirkan satu hingga empat anak sekaligus, yang lalu akan
dirawat hingga bisa hidup sendiri pada usia sekitar 2 tahun.
Satu kesamaan lain antara jaguar dengan harimau adalah sama-sama suka
air. Itulah kenapa mereka lebih suka tinggal di dekat air. Jaguar bahkan
adalah perenang yang andal, dan mereka juga sering berburu di air.
Hewan air yang mereka buru termasuk ikan, kura-kura, bahkan caiman yaitu
sejenis aligator kecil.
Meski bukan yang terbesar di antara semua kucing besar, jaguar ternyata punya kekuatan gigitan yang luar biasa. Laman The Mysterious World menyebut bahwa kekuatan gigitan jaguar mencapai 2.000 psi (pon gaya per inci persegi).
Seberapa kuat itu? Sebagai perbandingan, kekuatan gigitan manusia hanya
mencapai 160 psi. Sementara harimau saja yang merupakan kucing terbesar
di dunia hanya punya kekuatan gigitan 1.050 psi. Dengan kekuatan gigitan
hampir dua kali kekuatan gigitan harimau, gak heran jika gigitan jaguar
bisa sampai memecahkan cangkang kura-kura!
Berkat kekuatan gigitan yang luar biasa, tengkorak mangsanya bisa
langsung pecah hanya dengan sekali gigit. Itulah mengapa mereka
dinamakan jaguar, berasal dari kata yaguar yang dalam bahasa Amerika asli berarti "dia yang membunuh dengan sekali melompat". Memang cocok ya nama itu!
Kamu pasti tahu bahwa anakonda adalah ular terbesar di dunia, dengan
ukuran bisa mencapai panjang 4,6 meter dan bobot 70 kg. Berhabitat di
Amerika Selatan, nyaris gak ada hewan yang berani macam-macam dengan
anakonda berkat ukurannya yang luar biasa itu. Kecuali satu hewan, siapa
lagi kalau bukan jaguar!
Yap, memanfaatkan kelincahan, cakar tajam, dan gigitan super kuat,
jaguar bisa membunuh dan memangsa seekor anakonda dewasa. Namun
terkadang hal yang sebaliknya justru terjadi, yaitu anakonda membunuh
dan memangsa jaguar. Wah, berarti mereka bisa saling memangsa ya!
Seperti leopard, jaguar juga kadang mengalami melanistik alias kondisi
dimana seluruh bulunya berwarna hitam. Jaguar hitam biasanya berhabitat
di pedalaman hutan hujan yang lebih gelap, karena mereka bisa lebih
mudah berkamuflase di situ. Sama seperti leopard hitam pula, jaguar
hitam juga biasa disebut black panther.
(RED) KR
Referensi : - The Mysterious World , Live Science, National Geographic
JAKARTA, KR - Masjid sebagai sarana ibadah dan sosial, merupakan sarana vital di tengah mayoritas masyarakat Muslim. Menghadapi Covid-19 ini, Masjid dapat menjadi ujung tombak dalam membantu anak usia sekolah untuk belajar dari jarak jauh dengan daring. “Pengurus masjid di Indonesia diharapkan bisa membantu anak-anak usia sekolah dengan memasang Wifi,” kata Ketua Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) bidang Kerja sama Antara Lembaga dan Luar Negeri, M Natsir Zubaidi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (2/8).
Menurutnya, pada masa pandemi Covid-19 ini anak-anak diharuskan belajar jarak jauh, sementara fasilitas yang dimilikinya belum memadai. “Tanggung jawab pendidikan tidak hanya oleh pemerintah saja, tetapi juga menjadi tanggungjawab keluarga dan masyarakat,” Ujar Natsir.
Indonesia yang wilayahnya terbentang dari Sabang hingga Merauke, tidak sedikit anak-anak kesulitan mendapatkan akses jaringan internet. Dari kondisi tersebut, sudah semestinya masjid di Indonesia yang jumlahnya sekitar 850 ribu itu diharapkan dapat memberikan solusi bagi lingkungan dalam memfasilitasi belajar mengajar baik kepada siswa maupun kepada relawan penggiat pendidikan. "Bahkan masjid-masjid yang memiliki kemampuan disamping memasang Wifi, juga dapat menyediakan komputer, charger handphone bagi anak-anak usia belajar, dan tetap dalam koridor protokol kesehatan yang ketat," Ungkap Natsir, aktivis pemuda masjid tahun 1970-an ini.
Natsir juga mengatakan, saat ini adalah momentum yang tepat mengembalikan remaja untuk aktif dan mencintai masjid dengan memberikan fasilitas terhadap pusat minat mereka yakni belajar dan sekaligus bisa beribadah serta berdoa."Selama ini, kita melihat para pelajar diajak ramai-ramai berdoa pada saat menjelang ujian saja. Masjid harus kita fungsikan secara kaaffah (komprehensif) sebagai tempat ibadah, tarbiyah dan dakwah serta kegiatan muamalah, termasuk pemberdaya umat lainnya,” Pungkasnya.
Terkait himbauan Pengurus Dewan Masjid yang di sampaikan Natsir Zubaidi tersebut, Firdaus Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), ikut serta mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk bekerjasama memfungsikan rumah ibadah.
Menurut Firdaus sudah saatnya pemerintah pusat dan pemerintah daerah melawan Covid-19 secara total, dengan memfungsikan rumah ibadah sebagai sentra kegiatan dengan memfasilitasi belajar jarak jauh, karena belajar di rumah ibadah selain mempercepat proses siswa adaptasi memasuki era digital 4.0, juga mendekatkannya pada nilai iman dan taqwa sebagai benteng pertahanan bangsa dan negara hari ini dan masa akan datang," Jelas Firdaus.
KABUPATEN BEKASI, KR - Pasca Peristiwa tewasnya salah seorang anak kecil selaku pengunjung tempat wisata pantai Pakis Jaya yang berlokasi diKarawang Utara , Anak berusia 7 (Tujuh Tahun) bernama Kurnia Deni yang berdomisili di Perumahan BKI ( Bumi Kahuripan Indah ) pada Jumat 31Juli 2020 lalu menjadi pertanyaan beberapa pihak terkait pertanggung jawaban pihak pengelola terhadap korban dan Keluarga Korban, (2/8/2020).
Hal tersebut diungkapkan oleh Enan, Ketua RW setempat pada Awak Media mengatakan bahwa ," Seharusnya ada pertanggungjawaban dari pihak pengelola
dan harus menjadi perhatian Dinas terkait,agar tidak terulang kejadian
yang memakan korban jiwa, setelah terjadi pada warga kami, Tegasnya.
Awak mediapun mencoba mengkonfirmasi dengan pihak keluarga terkait
pertanggungjawaban dari pihak pengelola terhadap korban dan keluarganya, namun belum bisa menjawab
dikarenakan masih dalam kondisi trauma dan tekanan mendalam atas kejadian yang menimpa anak lelakinya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya bahwa peristiwa tersebut berawal dari Keluarga Masuri, (orang tua Kurnia Deni) yang sedang berlibur ke Pantai Pakis Jaya Karawang, di hari libur Idul adha yang semula penuh suka cita, Namun kemudian pada gilirannya justru menjadi malapetaka, Kurnia Deni ( KD) berusia 7 tahun tewas tenggelam di pantai tersebut sekitar pukul 10.00 Jumat 31/07/2020, dan sudah di ketemukan oleh Tim SAR Sabtu 01//08/2020 sekitar jam 14.52 Wib.
Kemudian Jenazah pun di antar ke rumahnya yang beralamat di Perumahan BKI blok D 13 /12 Desa Sukahurip Kecamatan Sukatani Kab. Bekasi dan tiba sekitar jam 17.00 Wib.
Enan, Ketua RW setempat mengatakan pada Awak Media bahwa ," Meninggalnya Kurnia Deni akan di makamkan di kampung halaman orang tuanya di Semarang dan keluarga korban berangkat sabtu malam jam 19.00 ke Semarang,"Ucap ketua RW.
Dengan adanya nya kejadian tersebut pihak dari Aparatur Desa, Rw Enan dan Kepala Dusun I ( Sarnadi) yang akrab dipanggil Jon Dayak, akan meminta pertanggung jawaban dan mempertanyakan ke pihak pengelola pantai Pakis Jaya, sejauh mana pola teknis yang di terapkan untuk keamanan para pengunjung ( wisatawan) sehingga menelan korban jiwa.
JAKARTA , KR - Aliansi Wartawan Indonesia (AWI) bersama Yayasan Pisces Group Press mengadakan Syukuran di hari jadi nya yang ke 49.pada Minggu (2/08/2020),acara tersebut berlokasi diKantor DPP AWI, Jalan Pramuka Jati No.5, Jakarta Pusat.
Terkait akan kegiatan tersebut, Bambang Jaya Laksana selaku Ketua Badan Pengawas di Pisces Group Press menjelaskan bahwa, "Kumpul kumpul ini dalam rangka memperingati hari Jadi Pisces Group press yang ke 49." Ujarnya, Ketika awak media menanyakan tentang Program kedepan dari kesimpulan acara tersebut, " Akan kita lihat dulu.. kita sharing.. yang penting sebagai ketua pengawasan kan kita harus benar-benar.. kita mengawasi jalannya harus lurus jangan sampai menyimpang ," Kata ketua pengawas Pisces Group.
Selanjutnya Bambang berharap adanya perubahan kedepanya untuk Aliansi Wartawan Indonesia (AWI) dan Pisces Group Press ,"Semoga harapan kita supaya maju ada kerjaan dan sudah dikatakan sama ketua yayasan semua akan mensejahterakan para anggotanya," Ungkapnya mengahiri wawancara.
Senada dengan itu Ketua Pembina Yayasan Pisces Group Press R.Mustafa Bsc. Mengatakan, " Saya sudah kasi konsep-konsep baru dan sudah dibentuk pengurus pengurus baru kalau dia semangatnya tinggi seperti saya dulu Insya ALLAH bisa diulang lagi bangkitnya kesuksesan Pisces Group Press,"Ujarnya.
Terkait Program Jangka pendek, Mustofa menjawab ," Kita akan mulai dari Pendidikan..dan Pendidikan itu akan kita pertahankan..seperti diklat atau kursus-kursus.. atau bidang-bidang yang kita geluti," Terang Ketua Umum Aliansi Wartawan Indonesia.
Sementara Adi Suswanto (Tutor/Trainner) mangatakan ,"kalau mau dilakukan regenerasi dari Ketua Pembina kepada generasi mudanya maka modal utama adalah semangat kebersamaan menggalang komunikasi dengan berbagai pihak dan kemudian yang tidak kalah pentingnya bisa dan mampu membaca pasar bahwa di Pisces itu dibutuhkan dibidang apa sih? ..Kalau dibidang Jurnalistik harus digenjot,kalau Perfileman.. saya kira sudah dikuasai TV Swasta... kita bersaingnya berat..juga kalau dulukan media cetak terbit bisa mempromokan Pisces... sekali lagi modal semangat dan membangun komunikasi se banyak banyaknya dan mampu membaca pasar," Papar Pemenang Adi Negoro Nasional 1992, lalu pada tingkat DKI tiga kali dan Kementrian Pendidikan tiga kali.
ketika Awak Media menayakan tentang apa yang harus di lakukan Pisces dalam Waktu dekat," Pertama.. mata rantai management itu harus di laksanakan Planingnya Bagetingnya, kontrolnya harus dilaksanakan secara konsisten.. hari ini kita tidak bisa mengandalkan semangat semangat semata tapi Finalis-finalis halte haris punya.. bagai mana kita harus punya?.. apakah kita harus punya prodak andalan dulu..., kalau menurut saya sih Pisces Group ini harus menghidupkan medianya dulu..., kalau media cetak atau onlinenya bisa exis.. saya kira nama Pisces bisa terdongkrak lagi ," Pungkas Adi Suswanto yang saat ini masih aktif berbagi Ilmunya sebagai Tutor Diklat AWI di Gedung UFO Senen setiap Bulannya.
JAKARTA, KR - Kerajaan Maroko merayakan Peringatan ke-21 Hari
Penobatan Sri Baginda Mohammed VI, Raja Maroko. Kesempatan yang
berbahagia ini adalah peringatan yang sangat penting bagi warga Maroko.
Perayaan
tahun ini dirayakan di tengah pandemi COVID-19 yang dialami semua
bangsa dan wilayah di dunia. Pandemi ini juga tidak memungkinkan kita
untuk berkumpul secara fisik untuk merayakan perayaan ini seperti biasa.
Namun, berkat teknologi, kita masih dapat terhubung, berbagi, dan berpartisipasi secara virtual dalam perayaan satu sama lain.
Pidato
saya pada kesempatan kali ini mengenai cara saya untuk beradaptasi
dalam kehidupan 'kewajaran baru' sekaligus memperingati acara ini dengan
semangat persaudaraan dan hubungan baik antara Republik Indonesia
dengan Kerajaan Maroko yang dikonsolidasikan selama bertahun-tahun; di
bawah kepemimpinan Sri Baginda Mohammed VI dan Yang Mulia Presiden Joko
Widodo.
Sri Baginda Mohammed VI adalah salah satu pemimpin
pertama yang memberi selamat kepada Yang Mulia Presiden Jokowi atas
pemilihannya kembali dan pembentukan kabinet barunya. Dengan ini, Maroko
kembali meneguhkan tekad dan semangat untuk terus bekerja sama dengan
Indonesia demi kepentingan bersama. Dalam ucapan selamat atas Peringatan
ke-21 Tahun Penobatan Raja Mohammed VI, Yang Mulia Presiden Jokowi
kembali mengundang Sri Baginda untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke
Indonesia saat keadaan memungkinkan.
Yang Mulia, Bapak dan Ibu sekalian; Masing-masing
negara memang mengalami kendala dalam menangani krisis kesehatan
internasional luar biasa ini. Namun, Maroko, di bawah kepemimpinan Sri
Baginda Mohammed VI, berhasil beradaptasi dan belajar banyak dari krisis
ini.
Di masa sulit seperti ini, bimbingan dan keputusan bijak
sangat dibutuhkan. Puji syukur kepada Tuhan saya panjatkan karena berkat
wawasan dan kepemimpinan Sri Baginda, hidup ribuan warga Maroko
terselamatkan sembari menjaga perekonomian negara tetap berjalan dengan
baik, terlepas dari penutupan perbatasan Maroko sejak tanggal 14 Maret.
Sampai
hari ini, tercatat sekitar dua puluh ribu kasus positif COVID-19 di
Maroko dengan hampir tiga ratus kematian atau sekitar 1,6% dari total
keseluruhan kasus. Jumlah ini merupakan salah satu rasio fatalitas kasus
COVID-19 terendah di dunia.
Secara ekonomi dan sosial, tidak ada
pemutusan hubungan kerja besar-besaran bagi para pekerja. Keputusan
cepat Sri Baginda untuk membuat Rekening Solidaritas Sukarela Corona
memampukan pengadaan kompensasi setiap bulannya bagi jutaan warga Maroko
yang tidak dapat bekerja karena karantina nasional yang diberlakukan
sejak Maret hingga Juni 2020.
Pada awal April 2020, kebijakan
lainnya juga dibuat untuk menyesuaikan beberapa industri Maroko demi
memenuhi kebutuhan baru pasar nasional maupun internasional. Hal ini
termasuk pengalihan beberapa industri tekstil untuk memproduksi masker
medis, beberapa pabrik mulai memproduksi disinfektan secara
besar-besaran, sementara yang lainnya memproduksi alat bantu pernapasan
oksigen.
Berkat keputusan cepat Sri Baginda, Maroko mampu
memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan mulai mengekspor masker ke
mitra ekonomi lainnya.
Perlu diingat bahwa Sri Baginda
memerintahkan pengiriman peralatan medis, sebagai hibah dan sumbangan,
ke lima belas negara Afrika untuk membantu mengatasi pandemi. Pujian
datang dari banyak organisasi internasional, termasuk beberapa
badan-badan PBB, dan LSM atas aksi kemanusiaan ini yang benar-benar
mencerminkan rasa solidaritas Maroko terhadap kebutuhan negara-negara
Afrika, yang mana Maroko benar-benar memaknai ungkapan "Seorang teman
yang hadir di kala dibutuhkan adalah teman sejati".
Yang Mulia, Bapak dan Ibu; Semester
terakhir 2019 dan kuartal pertama 2020 ditandai dengan bertambahnya
beberapa pencapaian dalam hubungan bilateral antara Maroko dan
Indonesia, yang sekali lagi terjadi di luar kendala pandemi.
Pada
kuartal terakhir tahun 2019, sebagai tanggapan atas undangan dari Yang
Mulia Menteri Luar Negeri Ibu Retno Marsudi, Yang Mulia Bapak Nasser
Bourita selaku Menteri Luar Negeri, Kerjasama Afrika, dan Warga Maroko
di Luar Negeri melakukan kunjungan resmi ke Jakarta dan di saat yang
sama beliau juga mengadakan pertemuan penting dengan Wakil Presiden Yang
Mulia Bapak K. H. Ma'ruf Amin dan Yang Mulia Ibu Puan Maharani, Ketua
Dewan Perwakilan Rakyat.
Pada kesempatan itu, kesepakatan dan MoU
telah ditandatangani khususnya di sektor ekonomi, industri, dan
perikanan serta di bidang kerjasama keamanan dalam berbagi intelijen.
Kunjungan
resmi serupa ke Maroko yang akan dilakukan oleh Yang Mulia Ny. Marsudi
sudah diagendakan untuk pertengahan Mei lalu, namun ditunda karena
pandemi COVID-19.
Di sisi lain, meskipun banyak pertemuan dan
acara perdagangan dan ekonomi ditunda atau dibatalkan karena pandemi,
kedua belah pihak membuat kemajuan dan bahkan terobosan dalam empat
bidang kerja sama utama, yakni:
1. Di bidang kehakiman, setelah
kunjungan kerja yang dilakukan Juli lalu, Yang Mulia Mustapha Fares,
Presiden Mahkamah Agung Maroko untuk Jakarta, dan Muhammad Hatta Ali,
Ketua Eksekutif Mahkamah Agung Indonesia yang saat itu memimpin delegasi
ke Maroko pada bulan Desember 2019, Nota Kesepahaman tentang Pertukaran
Yudisial dan Kerjasama antara Dewan Agung Kehakiman Kerajaan Maroko
dengan Mahkamah Agung Republik Indonesia telah ditandatangani.
2.
Dalam kerja sama multilateral, mekanisme timbal balik antara organisasi
internasional berjalan dengan baik. Organisasi-organisasi ini juga
mengadakan diskusi rutin terkait beberapa masalah internasional. Sebagai
contoh: Kedua Menteri Luar Negeri, Y. M. Ibu Marsudi dan Y. M. Bapak
Bourita merupakan anggota Kelompok Koordinasi Internasional COVID-19
yang mana keduanya berkoordinasi dan berkolaborasi secara erat.
Selain
itu, mutualisme dalam pendirian serta tindakan antara Indonesia dengan
Maroko dalam mendukung hak-hak warga Palestina merupakan contoh yang
baik dari kerja sama yang begitu erat.
3. Ketiga, banyak kemajuan
penting yang telah dibuat dalam menyelesaikan Perjanjian Perdagangan
Bebas (FTA) tentang produk tertentu, dengan mempertimbangkan kepentingan
kedua belah pihak.
4. Terakhir, kesepakatan mengenai
standarisasi dan normalisasi sedang dalam tahap akhir dan akan segera
diselesaikan. Kesepakatan ini akan memungkinkan jeruk dan produk
pertanian Maroko untuk mengakses pasar Indonesia sekaligus memungkinkan
beberapa buah dan produk eksotis Indonesia untuk memasuki pasar Maroko.
Selain
itu, pada Oktober 2019, kedua Menteri Luar Negeri sepakat untuk
merayakan peringatan 60 tahun Hubungan Diplomatik antara Indonesia
dengan Maroko. Di antara acara-acara yang diagendakan, salah satunya
adalah Sesi Ketiga Pertemuan Komisi Gabungan (JCM) di Rabat antara
Maroko dengan Indonesia pada Oktober-November 2020, selain
penyelenggaraan acara-acara seni dan budaya di kedua ibu kota.
Sayangnya, acara-acara ini tidak terlaksana karena pandemi COVID-19.
Terkait
hubungan antara ASEAN dan Kerajaan Maroko, pada kuartal terakhir tahun
2019, Maroko secara resmi menjadi bagian dari Treaty of Amity (TAC) -
Perjanjian Persahabatan dan Hubungan Ekonomi - yang ditandai dengan
kunjungan resmi ke markas besar ASEAN oleh Y. M. Menteri Luar Negeri
untuk menemui Sekretaris Jenderal ASEAN Y. M. Dato Lim Jock Hoi.
Selain
diskusi yang bermanfaat, pada kesempatan itu Sekretaris Jenderal ASEAN
memuji tekad dan keseriusan rencana Maroko menjadi Mitra Dialog Sektoral
bagi ASEAN, yang menekankan bahwa pencalonan Maroko sangat diapresiasi.
Di
pihak lainnya, Y. M. Nasser Bourita meyakinkan tekad Maroko untuk
bekerja sama lebih lanjut dalam membangun kemitraan multidimensi dengan
ASEAN sembari bekerja lebih lanjut secara beriringan dalam konsolidasi
hubungan dengan sepuluh negara anggota ASEAN.
Yang Mulia, Bapak dan Ibu sekalian; Pidato
saya, yang jauh dari sempurna, adalah sinopsis dari satu tahun
kemitraan yang berkesinambungan dengan ragam multidimensi antara Maroko
dengan Indonesia selama lebih dari 60 tahun, dan yang tidak pernah
terpengaruh secara negatif, bahkan sampai hari ini, di tengah pandemi
global ini.
Bahkan, pemimpin kedua negara, Sri Baginda Mohammed
VI dan Yang Mulia Presiden Joko Widodo lebih bertekad untuk bekerja sama
menuju konsolidasi hubungan bilateral, khususnya yang berkaitan dengan
perdagangan dan investasi, demi meningkatkan hubungan diplomatik dan
politik antara kedua negara; untuk terus bekerja demi mencapai ambisi
kemajuan dan kemakmuran bagi kedua negara persaudaraan, dan untuk
mempromosikan Islam yang moderat, perdamaian, dan toleransi di dunia.
Terima kasih.
His Excellency Mr. Ouadiâ Benabdellah (RED) KR Duta Besar Kerajaan Maroko untuk Indonesia
Sumber: PERSISMA (Persaudaraan Indonesia Sahara Maroko)
MEDAN , KR - Keluarga korban kebakaran di Pancur Batu menilai penanganan kasus kebakaran rumah yang dihuni oleh Leo Depari Wartawan Media Online sangat mengecewakan. Pasalnya,sudah mendekati setengah tahun (6 Bulan) dari hari pasca peristiwa kebakaran , polisi masih belum bisa menangkap pelakunya. Menurut keluarga korban , lambannya penanganan sepertinya disebabkan kepolisian dalam hal ini Polsek Pancur Batu tidak serius menanganan kasus ini, (1/8/2020). Pihak keluarga menilai kasus tersebut merupakan salah satu kasus teror kepada Jurnalis / Wartawan di Provinsi Sumut , sebagai bentuk teror terhadap Jurnalis . "Seharusnya kasus ini harus segera dapat diungkap pihak kepolisian jajaran Polda Sumatera Utara agar semua pihak tau apa motif dan siapa di balik aksi terkutuk dan menjijikan ini, Sebagai peristiwa teror terhadap “Leo”yang merupakan wartawan ..namun penanganannya sangat mengecewakan....Padahal Leo Merupakan wartawan yang aktif meliput kegiatan Kepolisian di Kota Medan," Ungkap mereka. .
Selain itu, Keluarga Leo juga mempertanyakan soal kendala penanganan kasus. Sebab mereka memandang kepolisian memiliki infrastruktur yang memadai untuk mengungkap dan menuntaskan Kebakaran Rumah Wartawan di Pancur Batu . Dengan contoh dalam beberapa kasus yang lebih rumit seperti Begal dan Perampok, Polisi berhasil mengidentifikasi pelaku, bahkan menelusuri seluruh jaringan yang diduga terlibat," Kata Keluarga Korban.
"Kepolisian secara infrastruktur sangat lengkap seharusnya bisa membongkar apalagi hanya kasus kebakaran rumah wartawan di Pancur Batu ..Misalnya kasus begal dan perampok jalanan mereka (polisi) bisa melacak," Kata SSembiring Ayah Kandung Leo..
SSembiringpun meminta agar pihak Kepolisian serius dalam menangani kasus ini, "Kami mendorong kepolisian menuntaskan dengan bukti-bukti yang ada. Saya rasa masyarakat akan kecewa jika tak bisa ungkap kasus kebakaran rumah kami ini.. karena dulunya rumah tersebut merupakan peninggalan almarhum orang tua kami ," Pungkasnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya bahwa peristiwa kebakaran yang menimpa rumah
wartawan Leo Depari, yang berlokasi di Desa Namorih Pancur Batu, Terjadi pada tanggal 2 Februari 2020 , sekitar pukul 03.30.
Kanit Reskrim Polsek Pancur Batu AKP Syahril saat di konfirmasi Awak Media menjelaskan bahwa," Polsek Pancur Batu masih menyelidiki kasus tersebut,"Jelasnya, Sementara kasus tersebut sudah 6 bulan berjalan namun belum juga menemukan titik terang, Kemudian saat disinggung mengenai kapan akan diungkap, Kanit tersebut hanya mengatakan ,"Kami berupaya mengungkapnya", Jawabnya tanpa ada kepastian (29/7/2020).