KORAN REPUBLIK

KORAN REPUBLIK
Kota Sibuk

Senin, 17 Agustus 2020

Mengenang Pelaku Seni Dan Budaya, Gub DKI Bersama Para Artis Gelar "Tahlil Kebudayaan"


JAKARTA, KR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri 'Tahlil Kebudayaan, Doa dan Mengenang Lima Pelaku Seni dan Budaya' yang sudah meninggal dunia. Kelima seniman tersebut adalah almarhum Ajib Rosidi, Rijal Tepo, Syaiful, Hedriques David, Sapardi Djoko Damono. Kelima almarhum dikenal sebagai pejuang dan penggerak Forum Peduli Taman Ismail Marsuki dengan tagline tagar #SaveTIM.

Anies Baswedan hadir ditemani Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan beberapa Staf Pemprop DKI Jakarta di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jl. Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu malam (15/08/2020). Tampak juga hadir Radhar Panca Dahana selaku budayawan, Olivia Zalleyanti artis film/sinetron, Exan Zein producer/seniman, Tengku Rina artis film/sinetron selaku Ketua Panitia Acara dan beberapa pelaku seni lainnya.

Anies sapaan akrab mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini dalam sambutannya mengatakan, malam ini kita mengenang pribadi-pribadi berjasa yang mana tuhan mencukupkan kiprahnya berhenti. Dan tugas kita bukan hanya meneruskan, tetapi mengembangkan dari yang mereka torehkan dalam catatan perjalanan karyanya di bumi tercinta.

"Kita menyadari persis bahwa sebuah bangsa, sebuah negara adalah juga sebuah ekosistem kebudayaan. Tugas kita semua, apalagi orang seniman dan budayawan untuk meneruskan banyak karya," Katanya.

Sehingga kata Anies, bukan hanya perjalanan bangsa tanpa ada karya-karya budaya, tanpa ada arah. Tetapi justru sebuah perjalanan bangsa, dimana pelaku-pelaku utama kebudayaan mendapatkan tempat untuk mereka berkarya dan ikut menentukan arah perjalanan bangsa ini," Terang Anies.


Katanya, Mereka (red-almarhum) yang berada disini, mereka yang sama-sama kita tahlili malam ini, adalah mereka yang ikut berkontribusi menentukan arah.

"Saya ingat pengalaman khusus dengan almarhum Pak Ajib Rosidi. Pada saat itu kita membicarakan tentang pusat dokumentasi sastra HB Jassin. Pada saat itu Pak Ajib tidak mau semua ini diurus sama pemerintah. Pegang, itu dikatakan terus terang, karena nanti tidak keurus," urai Anies menceritakan dialognya sama almarhum Ajib.

"Saya datang dan bertemu. Saya jelaskan kepada Pak Ajib, saya ceritakan punya pangalaman pribadi, dimana saya tumbuh besar mewarisi buku-buku seperti ini. Rumah kami di Yogja, dulu rumah peninggalan keluarga lama dan kami tinggal di rumah itu. Ada ruangan cukup besar kami menyebutnya kantoran, kenapa disebut kantoran kami juga tidak tahu kenapa? Katanya untuk terima tamu dan diskusi dan tempat itu ada sekitar ada 5000 buku. 5000 buku itu dari usia 1700 an akhir, 1800 an sampai buku-buku baru," Jelas Anies menceritakan.

Dan kata Anies, buku-buku lama ia baca dan nikmati tempat itu dan ia kenal Anton Sekov di tempat itu. Karena katanya, begitu banyak buku sastra terjemahan yang dikeluarkan Lekra, banyak sekali.

"Saya diberi amanah mengurusi 5000 an buku itu. Itu buku kuno dan lama sekali, berbagai bahasa. Sekarang buku itu saya simpan di Jakarta, karena tidak lagi di Jakarta. Ini saya ceritakan kepada Pak Ajib bahwa setiap kali melihat koleksi buku-buku tersebut, saya senang dan memiliki wawasan luas. Sejak saat itulah pusat studi sastra  HB Jassin diserahkan pada Pemprop DKI Jakarta," Tutur Anies panjang lebar.

Pemberian Kenangan Berupa Lukisan


Usai sambutan Anies Baswedan, acara dilanjutkan dengan pembacaan puisi oleh Olivia Zalleyanti membacakan puisi karya Sapardi Djoko Damono. Selanjutnya Exan Zein membacakan puisi Ajib Rosidi dan Abror melakukan testimoni perjalanan diri saat mengenal almarhum Ajib Rosidi.

Selain itu untuk mengenang kelima almarhum, What Voice yang personalnya terdiri dari Mogan Pasaribu, Jalie Gimbal, Cilay dan Dompak menyumbangan beberapa lagu. Group vokal ini adalah musisi yang sudah tampil dan go international.

Bahkan demi mengingat kelima almarhum, Panitia 'Tahlil Kebudayaan Doa dan Mengenang Almarhum Ajib Rosidi, Rijal Tepo, Syaiful, Hedriques David, Sapardi Djoko Damono' memberikan lukisan sketsa dibingkai lapisan warna emas. Lukisan sketsa foto profil para almarhum dibuat oleh Abi asal Medan, pelukis yang sering terlibat dalam kegiatan seni dan budaya di Taman Ismail Marzuki.

Berikan Penghormatan 


Sementara itu Tengku Rina, Ketua Panitia 'Tahlil Kebudayaan, Doa dan Mengenang Lima Pelaku Seni dan Budaya' mengatakan, acara ini adalah bentuk penghormatan dan apresiasi kepada kelima almarhum. Kelima pelaku seni dan budaya tersebut adalah sosok-sosok memiliki kontribusi dan pengalaman dalam mengembangkan seni dan budaya di Indonesia.

Mereka termasuk orang-orang yang penggerak dan pejuang di Forum Peduli Taman Ismail Marzuki atau #SaveTIM. Sebab menurutnya, TIM dalam pembangunannya sedikit melenceng dan salah arah.

"Pembangunan TIM perlu dibenahi ke arah yang benar. Agar TIM bisa menjadi rumah bersama untuk seniman dan budayawan, serta menjadi pusat seni dan kebudayaan di Indonesia," Tandasnya.

Kata Rina sapaan akrabnya, pelaku seni dan budaya memiliki peran penting dalam menguatkan kehidupan masyarakat. Dimana supaya memiliki rasa cinta kepada budaya dan tentu memiliki rasa cinta kepada bangsa Indonesia.

"Lewat karya-karya seni dan budaya kelima almarhum Ajib Rosidi, Rijal Tepo, Syaiful, Hedriques David, Sapardi Djoko Damono, bermanfaat bagi wawasan dan khasanah perekembangan seni dan budaya di Indonesia. Sampai saat ini karya mereka-mereka (red-almarhum) bisa dilihat dan dibaca diberbagai literasi dan koleksi film," Jelas Rina yang dikenal sahabat dekat almarhum Syaiful 'Ipoel Pujangga'.

(JLambretta/Wahyu) KR 

Sabtu, 15 Agustus 2020

Berikan Pelayanan Extra Prima Menjadi Prioritas Utama Bagi Kecamatan Tambun-Selatan


KABUPATEN BEKASI, KR - Kecamatan Tambun selatan melakukan berbagai inovasi dengan pembenahan letak penataan ruang guna meningkatkan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat ditengah Covid-19 melanda diseluruh belahan dunia, Kendati wilayah tersebutpun terindikasi masuk dalam kategori, namun dibawah kepemimpinan Camat Junaefi hal tersebut tak menyurutkan para perangkat Kecamatan Tambun selatan didalam memberikan kepuasan pelayanan terhadap masyarakat, (13/8/2020).

Abdul Gani salah satu warga Kecamatan Tambun Selatan yang tengah berada dikecamatan saat dikonfirmasi Awak Media mengatakan," Saya Cukup puas dengan pelayanan yang dilakukan pihak Kecamatan Tambun Selatan..dengan banyak kemudahan yang diberikan..walau kondisi saat inikan sedang gencar-gencarnya Covid...yaa..paling tidak..pelayanan tetap berjalan ..jadi kebutuhan kami sebagai warga terpenuhi," Ungkapnya.


Camat Tambun Selatan Junaefi ditemui Awak Media saat monitoring kesiapan perangkatnya dalam memberikan pelayanan pada masyarakat, mengemukakan bahwa, " Kecamatan Tambun selatan terus fokus pada pelayanan masyarakat dengan terus meningkatkan mutu, kualitas dan inovasi secara bertahap diberbagai segi...agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi," Jelasnya.

Terkait kepengurusan KTP dan KK, Junaefi menegaskan," Bagi warga yang belum melakukan perekaman..segera datang kekantor Kecamatan dan daftarkan..Insya Allah setelah perekaman..dalam waktu satu minggu sudah dapat diambil KTPnya."

" Kami pihak Kecamatan mengupayakan bekerja dengan cepat..jadi melalui proses ..masukan berkas..empat belas hari...nanti jadi..satu minggu langsung di cek kekantor kecamatan..kalau seminggu sudah jadi silahkan diambil..dengan catatan itu Gratis," Tegas Camat Tambun Selatan, akhiri wawancara,pada (12/8/2020).

(JLambretta) KR


Talkshow Baksos Bibir Sumbing Nasional Pada "Era Adaptasi Kebiasaan Baru


JAKARTA, KR - Dalam rangka menyambut HUT Bhayangkara Ke-74, Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik (PERAPI) dan Yayasan Smile Train Indonesia mengadakan media gathering.

Adapun kegiatan media gathering adalah dalam bentuk bakti sosial (BAKSOS) operasi bibir sumbing yang melibatkan masyarakat.

"Baksos operasi bibir sumbing ini kita adakan dari tanggal 14-30 Agustus 2020, yang melibatkan 11 rumah sakit Polri di wilayah Indonesia. Namun dari Smile Train sendiri akan mendukung baksos operasi sumbing ini terus berlanjut sampai Indonesia bebas dari bibir sumbing. Target kita sebanyak mungkin pasien, dari usia balita hingga dewasa masuk dalan program operasi bibir sumbing, yang merupakan hasil kerjasama Pusdokkes Polri dengan Perapi dan Yayasan Smile Train Indonesia," Kata Kombes Pol.dr.Budi Heryadi SS, MK, MM, Kabag Opsnalmed Pusdokkes Polri di Rumah Sakit Polri  Raden Said Sukanto, Jakarta Timur, Jumat (14/8/2020).


Sementara itu, Ketua PERAPI,Brigjen.TNI,Dr. Budiman, SpBP-RE, di acara yang sama mengatakan dari setiap 700 anak yang lahir, kemungkinan ada satu anak yang sumbing."Jadi bisa dibayangkan berapa angka kelahiran anak Indonesia dengan yang sumbing. Jadi tak akan pernah habis. Maka baksos operasi bibir sumbing ini adalah program tanpa batas waktu dan tanpa batas wilayah. Selagi masih cukup tenaga operasi dan dananya memadai kita lakukan. Mau di desa terpencil sekalipun, kita datangi pasiennya tentunya bekerjasama dengan Pusdokkes, Yayasan Smile Train dan institusi-institusi lainnya," Jelasnya.

Sedangkan Ketua Yayasan Smile Train Indonesia Deasy Larasati menjamin masyarakat tidak mampu akan memperoleh layanan operasi bibir sumbing secara gratis atau cuma-cuma. "Mulai pasien masuk, dari proses pemeriksaan atau screening, operasi, rawat inap dan pengobatan warga yang tidak mampu tidak dikenakan biaya. Biaya nol persen," Ujarnya menambahkan.

Dalam kegiatan baksos operasi bibir sumbing yang melibatkan puluhan pasien dari kalangan warga tak mampu tersebut, juga dihadiri Kepala Rumah Sakit Polri Soekamto, Brigjen.Pol.dr. Asep Hendradiana, SpAn, KIC, Koordinator Baksos Operasi Bibir Sumbing Nasional, AKBP.dr.Huntal Napoleon SpBP-RE, jajara Pusdokkes Polri, para jurnalis dan undangan lainnya.

(JLambretta/Wahyu) KR

Proyek " Siluman Kuburan " Timbul di Kampung Siluman, Desa Mangun Jaya


KABUPATEN BEKASI, KR - Pekerjaan Renovasi Kantor TPU Mangun Jaya yang berlokasi di Desa Mangun Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi mengundang tanda tanya besar, melihat dalam proses pengerjaannya selain tak dilengkapi dengan keterangan jelas tentang proyek tersebut ditambah dengan tidak ada yang dapat menjelaskan tentang pelaksanaan pekerjaan yang dinilai masyarakat seperti hantu, (13/8/2020).

Hal tersebut diungkapkan masyarakat setempat wahyudi beserta yang lainnya yang mengatakan," Lha ntu proyek kaga ada pisan boplangnya...jadi ora ada jelasnya...masyarakat sekitar TPU ini juga banyak yang kaga tau..siape nyang pegang kerjaan..orang infonya ora ada laporaaan," Ungkap mereka.

Senada dengan itu Kadus Buang saat dijumpai Awak Media dikediamannya yang tidak jauh dari TPU pun mengatakan hal yang sama, "Lha kaga tau..kita juga baru tau ada kerjaan disitu dan tidak ada laporan ke saya..mungkin ke Rt atau Rw sudah..tapi yang jelas kesaya tidak ada laporan..coba nanti saya cek ke Rt atau Rw, " Tegas Buang.

" Memang kalau ada Proyek pekerjaan Pemda..belum pernah ada laporan..kesaya maupun Desa...ya begitulah," Imbuhnya dengan nada kesal.

Penjabat Sementara Kades Mangun Jaya Encep saat dijumpai di Kantor Desa oleh Awak Mediapun mengatakan hal yang sama," Wah saya baru tahu...dan belum ada laporan kesaya..masalah ada pekerjaan renovasi atau perbaikan Kantor TPU," Jelas Encep.(12/8/2020)

" Karena saya baru tahu kalau disana ada pekerjaan proyek Pemda dan tidak ada laporan jadi saya tidak dapat menjelaskan Proyek apa..siapa yang mengerjakan dan berapa nilainya..nanti coba saya cek kelapangan..mungkin setelah itu saya dapat menjelaskan," Tutup PJ Kades Mangun Jaya.

Berapa Biaya Proyek?, " Kurang Tau Sih "


 
Sebelumnya (7/8/2020) Ketika para pekerja dilokasi dikonfirmasi Awak Media Terkait Pekerjaan tersebut, Mad kordinator pekerja (PimPro) didampingi Nur penjaga Kantor TPU mengatakan,"  Mengenai pekerjaan ini..ya kurang tau sih..soalnyakan saya baru.., ini renovasi," Katanya, Saat ditanyakan berapa biayanya, Mad menjawab," Kurang tau juga sih,", Kemudian ditanyakan perihal plang pengerjaan Mad mengatakan," belum ini sih..belum ada..tau entar besok-besok mah kali ada..sekarang belum ada,"Kata Mad, lalu ketika diulang kembali tentang biaya pekerjaan tersebut mad menjawab,"Tidak Tahu" dan pengulangan tentang pekerjaan pembangunan apa, Mad menjawab,"Ini termasuknya..apa..ya..kurang tau juga sih,",lalu ditanya Pak Mad sebagai apa, ia menjawab," ya kalau kitakan sebagai menerima barang..kalau ada apa-apa kita entar dihubungi gitu,"jawabnya, Kemudian ditanya PTnya apa atau Perusahaannya apa, Mad menjawab," Kurang tau sih...kitakan orang baru semua..jadi kita engga tau dan memang engga jelas..kalau saya laporan yang saya tau cuman Doyok," Katanya, saat ditanya nomor kontak Doyok , Mad mengatakan," Saya engga ada nomor teleponnya,", Dan ditanyakan kalau terjadi Apa-apa dilokasi pekerjaan seperti Insiden atau kecelakaan bagaimana menghubungi pemborongnya?, Madpun terdiam tak menjawab.


(JLambretta) KR






Jumat, 14 Agustus 2020

Desa Telaga Murni Mewakili Polres Kab.Bekasi Dalam Program "Kampung Tangguh Nusantara"


KABUPATEN BEKASI, KR - Kampung Tangguh Nusantara merupakan program nasional, yang digagas pertama kali oleh Polda Jawa Timur, yang kemudian digelorakan di seluruh wilayah nusantara. Program tersebut dinilai cukup baik dalam menanggulangi dan mencegah penyebaran Covid -19. Keberadaannya ditinjau langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, serta langsung  memerintahkan kepada Kapolri untuk mengikuti Kampung Tangguh Nusantara ini. Konsep dari Kampung Tangguh Nusantara itu sendiri, menitik beratkan peran serta elemen masyarakat, sehingga kampung tersebut mempunyai daya cegah penyebaran Covid-19,(12/8/2020)

Adapun Kampung Tangguh Nusantara untuk wilayah Polres Kabupaten Bekasi adalah Desa Telaga Murni, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Pelaksanaan launching program Kampung Tangguh Nusantara diwilayah ini pada 8 Agustus 2020.

Sedangkan penilaian kampung tangguh sendiri, akan dilihat dari tiga bidang, diantaranya; bidang kesehatan yang terdiri dari pembentukan posko dan penerapan pola hidup sehat, bidang sosial ekonomi dilihat dari pembangunan softskill ketahanan pangan, serta bidang keamanan yang dilihat dari penerapan SOP pelanggaran kejahatan ringan, dengan meningkatkan sistem keamanan kampung.

 
Penjabat Kepala Desa Sementara Telaga Murni, Bambang Atong saat dimintakan keterangannya oleh awak Media dilokasi penilaian mengatakan bahwa," Ini kebetulan ada program dari Poda Metro Jaya..ada mungkin lomba yang diwakilkan dari Rw 05 itu untuk mewakili Polres Kabupaten Bekasi..di Rw lima perumahan Telaga Murni...ini program Kampung Tangguh Nusantara," Jelasnya.

Saat ditanya Program tersebut Program Presiden atau bukan," Waduh untuk itu saya kurang paham juga ya..cuma karena saya kemari juga diundang..jadi dalam waktu dekat ini mereka (Polisi-Red) terkait masalah menitik beratkan...bagaimana pencegahan Covid..dikarenakan masih dalam nuansa Covid..dan alhamdulillah menurut pandangan dari Polres Kabupaten Bekasi bahwa Rw 05 ini cukup memadai..mereka mematuhi bagaimana protokol kesehatannya..bagaimana menjalankan pemakaian masker untuk keluarganya..jadi Perumahan-perumahan itu,,alhamdulilah warga disini sangat memahami..berarti mematuhi apa yang menjadi arahan pemerintah," Jawab PJS Kades.

Ketika ditanyakan tentang kriteria penilaian, Bambang Atong mengatakan," Ya mungkin tentunya kriteria-kriteria penilaian yang dilakukan oleh Polres..saya pribadi kurang memahami..hanya tadi saya bicara sebentar dengan pihak Polresnya bahwa..ada tim penilai akan datang kesini hanya semata-mata bahwa disini itu dalam terkait penanganan Covid itu cukup baik..nah kriteria tadi itu sebagai penilaiannya saya sendiri kurang paham..,"Ungkap PJS Kades.

" Ya Tentunya terkait masalah Covid..bukan hanya di Rw 05..diseluruh Desa Telaga Murni..kami berikan bantuan yang memang sudah dianggarkan..baik itu dari Covidnya..bantuan hand sanitizer..terus bantuan mungkin obat infektan termasuk alat semprotnya kita dukung semua termasuk masker juga..termasuk bagi warga-warga yang memang berhak menerima bantuan BLT atau bantuan-bantuan lainnya," Pungkas Bambang Atong.

(JLambretta) KR

Kamis, 13 Agustus 2020

Pelantikan Kabinet Pertama RI Terbentuk, ( Indonesia Dalam Sejarah )


INDONESIA DALAM SEJARAH, KR - Kabinet Presidensial adalah kabinet pertama yang dibentuk di Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. di Jln. Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Kabinet pertama ini hanya bersifat formal saja dan belum bisa melaksanakan roda pembangunan dan pemerintahan. 

Nama kabinet pertama ini yang juga sering dieja Kabinet Presidentiil. Dinamakan demikian karena setelah merdeka, Indonesia menerapkan sistem presidensial di mana presiden berfungsi sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.


Kabinet yang pelantikannya pada tanggal 5 September 1945 ini merupakan kelompok menteri-menteri pertama yang bersifat formal, tidak ada hubungannya dengan partai politik, dan belum bisa melaksanakan roda pembangunan dan pemerintahan.

Seluruh menteri yang terpilih berasal dari tokoh tokoh pergerakan kemerdekaan. Yang Sebagian dari mereka adalah sahabat karib Presiden Soekarno.

Kemudian Nama-nama menteri pada kabinet pertama tersebut antara lain adalah : 1.Menteri Luar Negeri Mr Achmad Subardjo 2.Menteri Dalam Negeri R.A.A Wiranatakoesoema 3.Menteri Keamanan Rakyat Soeprijadi ( digantikan Soeljadikoesoemo karena gugur ) 4.Menteri Kehakiman Prof. Dr. Soepomo 5.Menteri Penerangan Amir Sjarifudin 6.Menteri Keuangan Dr. Samsi sastrawidagda 7.Menteri Kemakmuran Ir. Soerachman Tjokroadisoeryo 8.Menteri Perhubungan Abikoesno Tjokrosoejoso 9.Menteri Pekerjaan Umum Abikoesno Tjokrosoejoso 10.Menteri Sosial Iwa Koesoema soemantri 11.Menteri PengajaranKi Hajar Dewantara 12.Menteri Kesehatan Dr.Boentaran Martoatmodjo 13.Menteri Negara Mohammad Amir, (14) Wahid Hasjim, (15) Mr. sartono, (16) A.A maramisOtto Iskandarninata.

TNI Tinjau Pembuatan Tanggul Citarum Di Desa Karang Harja, Kab.Bekasi


KABUPATEN BEKASI, KR — DanSektor 20 CITARUM  HARUM Kolonel Infanteri Suyitno, S.I.P hari ini melaksanakan Giat Tinjau pembuatan Tanggul Citarum di Desa Karang Harja Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Rabu, ( 12/08/2020).

Dalam giat tersebut, DanSektor di dampingi oleh Kepala Desa Karang Harja, Heru Sukmana, Danki Sektor 20 Citarum Harum Kapten Cba Romlih, beserta Satgas Citarum Harum, dan warga sekitar bantaran tanggul citarum.

DanSektor 20 mengatakan, pembuatan tanggul yang panjangnya kurang lebih 100 meter, lebar atas 5 meter, lebar bawah 7 meter dengan ketinggian 7 meter ini. Merupakan implementasi  permintaan warga Desa Karang Harja, khususnya yang rumahnya berada di pinggir tanggul.

"Setiap musim hujan ketika citarum banjir di lokasi ini kerap sekali terjadi kebocoran, atau rembes, sehingga menimbulkan kekhawatiran di warga masyarakat terutama yang rumahnya di pinggiran tanggul, dan memang titik lokasi ini salah satu titik lokasi yang kritis di sepanjang Wilayah Sektor 20. Dan masuk ke kriteria prioritas," Kata DanSektor.


DanSektor menambahkan, ketika tanggul ini selesai warga masyarakat bisa menjaganya dengan baik, biar awet, biar nanti ketika musim hujan atau banjir tidak khawatir lagi.

" Saya berpesan kepada Kepala Desa, agar menggunakan Dana Desanya dengan baik untuk melakukan perbaikan perbaikan Tanggul, dan menghimbau warganya agar menjaga kebersihan lingkungan, saya juga berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, Bapak Bupati, agar segera membantu perbaikan Perbaikan tanggul Citarum Ini, dengan membantu memberikan alat, personil dan menganggarkannya, karena Citarum ini merupakan pekerjaan  Kita Bersama, untuk memperbaiki, menjaga dan memelihara untuk kepentingan masyarakat Bekasi juga, Tambah DanSektor.

"Agar air dari hulu bisa langsung mengalir ke hilir, tidak ada sumbatan di pertengahan, yang bisa menimbulkan kebocoran atau kebanjiran. Selain perbaikan perbaikan tanggul dan sendimentasi, kita juga merencanakan adanya hutan desa dan Hutan kota, di antara Bojong Mangu dan Muara Gembong, agar nanti bisa menjadi serapan air di kala Citarum ini banjir, meskipun banjir tidak bertahan lama, karena adanya serapan, dan di atas ini akan kita tanami juga pohon pohon yang keras agar bisa untuk menyimpan air dan menjadi tahanan buat tanggul, selain itu kita juga merencanakan agar bantaran ini akan kita buat sebagai lahan pertanian untuk menunjang perekonomian masyarakat, biar menjadi sumber penghasilan untuk mereka, agar nanti dengan sendirinya bisa mereka jaga dan pelihara Citarum ini, karena bisa menjadi sumber penghasil mereka, Tutup DanSektor

Di waktu yang sama, Kepala Desa Karang Harja, Heru Sukmana, bersama masyarakat, khususnya warga RT 015/ Rw 06 Dusun 3, sangat mengucapkan terima kasih kepada DanSektor 20 CITARUM HARUM, yang sudah membuatkan tanggul,

"Saya ucapkan terima kasih yang sebanyak - banyaknya kepada DanSekor 20 Citarum Harum, yang mana sudah mengabulkan permintaan warga saya, untuk di buatkan tanggul, sehingga dengan adanya pembuatan tanggul ini, warga Desa Karang Harja sudah tidak khawatir lagi ketika musim hujan dan di kala Citarum banjir, Ucap Heru sebagai Kepala Desa bersama warganya pada Awak Media di lokasi.

(Jlambretta/Juher) KR


PESANAN PEMIRSA

Para Korban Keganasan Reklame Tumbang Ajukan Gugatan Hukum

KABUPATEN BEKASI,KR- Team Kuasa Hukum dari Lembaga Hukum Jaring Garuda NKRI diantaranya Anthony Lesnussa.SH,Irwan Awaluddin SH dan Rah...

BERITA TERKINI


NASIONAL


DAERAH