KORAN REPUBLIK

KORAN REPUBLIK
Kota Sibuk

Minggu, 09 Mei 2021

"Bipang Ambawang", Pro-Kontra Tanggapan Berbagai Elemen Masyarakat Terkait Promosi Kuliner Lebaran Presiden


JAKARTA, KR - Viralnya Video terkait himbauan dan ajakan Presiden Joko Widodo  mempromosikan  untuk membeli berbagai produk kuliner khas Indonesia termasuk "Bipang Ambawang" dari Kalimantan sebagai kuliner lebaran yang kemudian menjadi viral di Meia Sosial serta menuai berbagai tanggapan bernada sumbang dari para Nerizen dan masyarakat luas dan terus semakin memanas sehingga menjadi Polemik,(09/05/2021).

Permasalahan yang timbul dan mencuat tersebut disebabkan bahwa "Bipang Ambawang" diketahui merupakan makanan olahan berbahan baku daging Babi.

Dimana Bipang sendiri memiliki arti "Babi Panggang", sementara "Bipang Ambawang" merupakan kuliner khas "Babi Panggang" dari Kalimantan Barat.

Promosi kuliner "Bipang Ambawang" ini disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pidator bertajuk “05.05 Hari Bangga Buatan Indonesia” yang diunggah Kementerian Perdagangan RI, pada Ramadhan, 05 Mei 2021,lalu.

Dalam video berdurasi -/+ 0:43 Detik tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan kepada masyarakat Indonesia mengenai kebijakan pemerintah yang melarang mudik lebaran. Kebijakan tersebut ditempuh karena masih dalam situasi pandemi covid-19.

Berkenaan dengan itu, Presiden Jokowi mengajak masyarakat yang rindu dengan kuliner khas daerah, atau yang biasanya mudik membeli oleh-oleh, untuk memesan secara online.

“Bapak/Ibu dan Saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah, atau yang biasanya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online. Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, "Bipang Ambawang" dari Kalimantan, dan lain-lainnya, tinggal pesan. Dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah,” kata Presiden RI dalam penyampaian Promosi pada masyarakat luas.

Salahkan Mensekneg Praktikno

Berkaitan dengan hal tersebut Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer menyalahkan Menteri Sekretaris Negara, Praktikno, yang lagi-lagi bermasalah dalam penyiapan data dan materi sambutan Presiden.

"Ini sudah kesekian kalinya. Dari surat menyurat, adminitrasi hingga data sambutan Presiden pun bisa salah," kata Noel sapaan akrab aktivis 98 itu, Sabtu (8/5).

Jelas dia, data dan materi sambutan Presiden harusnya dikroscek berulang kali. Kalau ada kata atau kalimat yang terasa asing, bisa dikonfirmasi dulu ke yang mengetahui.

"Kalau makanan 'bipang', tinggal klik saja di Google, sudah keluar itu artinya apa. Jadi ada kelalaian dan kesalahan di Sesneg yang terjadi terus-menerus dan berulang kali," ucap Noel.

Alhasil, ketika video itu geger dan heboh, lantas baru Pratikno jadi pemadam kebakaran, menghapus konten video yang sudah terlanjur tersebar.

Masalahnya, lanjut Noel, video itu sudah beredar luas. Dan ketika isu SARA masih sangat sensitif, maka Presiden akan menjadi target hujatan yang bisa dimanfaatkan lawan politiknya.

"Yang tidak benar ya Pratikno. Harus dicopot dia. Sudah terlalu lama diberi kesempatan," tegas Noel.

Makanan Kesukaan Jubir Presiden

Sementara itu Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman meluruskan maksud Jokowi dengan memberi penjelasan jika bipang yang dimaksud adalah jipang.

Jipang adalah kuliner khas daerah yang bisa dipesan secara daring saat Lebaran.

Penjelasan itu ditulis jubir pada Twitter pribadi @fadjroeL. Fadjroel Rachman pun mengunggah tangkapan layar bipang yang dijual daring.

“Ini BIPANG atau JIPANG dari beras. Makanan kesukaan saya sejak kecil hingga sekarang. BIPANG atau JIPANG dari beras ini memang makanan hit sampai sekarang ya. Nuhun,” tulis Fadjroel.

Sebaiknya Minta Maaf, Jangan Ngeles

Namun penjelasan Jubir Presiden tersebut mendapat kritikan dari Fadli Zon. Dia menyatakan bila bipang yang dimaksud adalah babi panggang, semestinya Fadjroel minta maaf.
 
Sebab menurutnya konsep pidato yang disampaikan Jokowi keliru telah mempromosikan makanan yang dilarang dikonsumsi dalam Islam untuk oleh-oleh lebaran. 

"Kalau Bipang Ambawang artinya 'babi panggang', sebaiknya minta maaf saja krn yg nulis konsep pidato P @jokowi keliru mempromosikan makanan untuk Lebaran," kata Fadli Zon seperti dikutip dari akun Twitter @fadlizon pada Sabtu, 8 Mei 2021. 

Anggota DPR RI dari Partai Gerindra tersebut menilai, sikap itu lebih baik dilakukan dibanding harus berkilah dengan mengaburkan makna babi panggang menjadi jipang, makanan khas yang terbuat dari beras.  

"Ini lebih baik ketimbang ngeles mengaburkan bipang n jipang dari beras. Bilang saja maksud beliau adalah jipang bukan bipang," ucapnya menjelaskan. 

Makanan Tidak Related Dengan Umat Islam

Disisi lain, Kawendra Lukistian (Wasekjen Partai Gerindra) (8/5) dalam tanggapannya mengatakan,"Saya sangat menyayangkan sekali, dalam konteks ucapan lebaran, himbauan jangan mudik dan oleh-oleh khas lebaran. Presiden malah menyebutkan makanan yang tidak related dengan kebiasan umat Islam, Bipang Ambawang, silahkan cari tau apa itu Bipang Ambawang,"katanya.

"Tim komunikasi presiden perlu di evaluasi, hal mendasar seperti ini kok ga dijagain,"tegasnya.

"Kalau ditanya siapa yang salah, tentu yang membuat brief dan teks dalam pidato itu. Saya yakin pak presiden sebagai seorang muslim yang taat memang tidak begitu paham soal Bipang tersebut," imbuhnya.

Bagi Umat Islam Bipang Haram, Bagi Non Muslim Tidak

Tanggapan lainnya muncul dari Ali Lubis, SH, dalam tulisannya melalui Whatsapp menyatakan, bahwa,"Bipang Ambawang mendadak Viral dan terkenal di jagat maya karena disebut pak Jokowi dalam pidatonya, sebenarnya itu merk dagang makanan khas Kalimantan barat,"katanya.
 
"Pidato singkat Pak Jokowi jelas, bagi yang merindukan makanan khas daerah silahkan di pesan melalui online. Artinya jika tidak merindukan ya tak usah di pesan, simple kan.
Protes terjadi karena Bipang adalah jenis makanan dari olahan daging babi, lalu apakah salah Pak Jokowi mempromosikan nya?? Tentu tidak, kecuali Pak Jokowi menyuruh umat Islam untuk membeli dan memakannya. Itu baru salah," ungkapnya.

"Banyak makanan khas daerah yang disebut, bukan cuma Bipang. Libur lebaran tentunya bukan hanya umat Islam yang merayakannya, umat non muslim pun ikut serta," jelas Ali.

Menurut Ali Lubis, "Bagi umat Islam Bipang itu Haram, tapi tidak bagi umat non muslim. Artinya Pidato Pak Jokowi bukan hanya tertuju bagi umat Islam saja, tapi untuk umat lain juga yang terdampak larangan mudik,"

"So, Rakyat Indonesia khususnya yang ada di tanah rantau juga banyak yang non muslim, jika mereka mau pesen dan makan Bipang tentu tak salah juga khususnya bagi yang suka.
Umat Islam Indonesia itu orang pintar tentu tidak mungkin juga mereka pesan Bipang dan mengirimkan nya ke sanak saudara untuk menu lebaran," sambyngnya.

"Terakhir,"kata Ali. "Sebaiknya hentikan protes soal Bipang, Karena Bipang itu seperti halnya BPK ( Babi Panggang Karo ) di tanah Sumatra Utara dimana banyak juga yang suka memakannya khusus Umat Non Muslim disana,"pungkasnya.

Presiden Telah Gagal Selami Umat Islam

Tanggapan berbeda muncul dari Sastrawan Politik, Ahmad Khozinudin yang menegaskan dalam tulisannya melalui Whatsapp pada Sabtu (8/5),bahwa"Penyebutan Bipang Ambawang ini tentu saja menyakiti hati umat Islam,"tegasnya, "Sebab, Lebaran idul Fitri yang sebentar lagi datang adalah lebaran umat Islam, dimana didalamnya ada tradisi lebaran dirayakan dengan menyiapkan beragam makanan sebagai suguhan bagi tamu yang datang."ungkapnya

"Presiden telah gagal menyelami suasana kebatinan umat Islam,"ungkapnya, Karena itu kepada Tuan Presiden Joko Widodo kami sampaikan kepada Anda ;

Pertama, Anda sebenarnya telah cacat moral melarang mudik dengan alasan pandemi, sementara Anda sendiri melanggar protokol kesehatan dengan membuat sejumlah agenda yang menimbulkan kerumunan. Anda juga menjadi tak layak diambil sebagai teladan, karena ditengah kebijakan melarang mudik Anda membiarkan TKA China berdatangan dengan mengizinkan membuka rute penerbangan Jakarta - Wuhan, kota asal muasal virus Covid-19.

Sudah terlalu banyak kebijakan yang Anda buat tidak konsisten, mencla mencle, isuk dele sore tempe. Rakyat Anda pasung dengan isu pandemi, sementara mal, pusat belanja dan pariwisata, Anda biarkan bebas beroperasi.

Kedua, Kami mudik rindu kampung halaman, rindu emak, rindu bapak, rindu adik dan kakak, rindu teman SD, rindu sanak famili, rindu segala hal tentang masa lalu kami. Dengan mudik, semua itu terobati karena saat mudik semua berkumpul di kampung.

Kalau pulang bukan saat lebaran, kampung sepi, rindu kami kepada sejumlah teman SD, teman SMP, teman STM, rindu sanak famili, rindu segala hal tentang masa lalu kami, tidak mungkin terobati.

Jadi, makanan hanya salah satu faktor saja. kalau cuma rindu makanan, di Jakarta kami bisa dapatkan makanan apapun dari citra seluruh Nusantara, dari gudeg Jogja hingga rendang Padang. Tapi bukan itu tuan Presiden, kami rindu rendang bikinan emak, menikmatinya disamping emak, sambil merasakan semilir sejuk angin kampung, jauh dari kebisingan kota Jakarta, serta sesaat bisa melepaskan kejengkelan pada janji janji palsu tuan Presiden.

Ketiga,  ini hari raya idul Fitri, bukan Imlek atau Natal. Apa urusannya Tuan Presiden minta kami pesan Bipang Ambawang (Babi Panggang) ? kami menghormati non muslim yang mengkonsumsinya, tapi kami tak habis fikir bagaimana mungkin ada seorang Presiden yang beragama Islam mengajak rakyatnya yang mayoritas muslim mengkonsumsi babi ? dan itu dilakukan saat menjelang hari raya Idul Fitri ?

"Sudah sudah tuan Presiden, stop menyakiti hati kami umat Islam. Anda telah gagal menyejahterakan kami, jangan menambah kemarahan dengan melukai hati kami. Kami tak ingin, berlebaran dengan memendam dendam atas ucapan Anda yang tidak berempati kepada nasib kami,"pungkasnya.

Permintaan Maaf Melalui Menteri Perdagangan




Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi minta maaf atas pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengajak masyarakat belanja makanan khas daerah secara daring (online) lantaran ada larangan mudik selama periode lebaran Idul Fitri 2021.

Sebelumnya, pernyataan Jokowi dinilai janggal sebab turut menyertakan makanan Bipang Ambawang. Bipang dapat merujuk pada singkatan babi panggang, kuliner khas Kalimantan Barat.

"Berkaitan dengan pernyataan tentang Bipang Ambawang, yang pertama kita harus melihat dalam konteks keseluruhan pernyataan Bapak Presiden ada dalam video yang mengajak masyarakat Indonesia untuk mencintai dan membeli produk lokal," kata Lutfi dalam video pada akun Youtube Kementerian Perdagangan, dikutip Sabtu (8/5).

Menurut Lutfi pernyataan Jokowi ditujukan untuk semua elemen masyarakat yang terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya.

"Pernyataan bapak itu ditujukan untuk seluruh masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama dan budaya yang memiliki kekayaan kuliner nusantara dari berbagai daerah. Setiap makanan punya khas dan jadi favorit lokal," ungkapnya.

Dalam hal ini, sambung Lutfi, kuliner khas yang disebut Jokowi bertujuan untuk mempromosikan kuliner nusantara yang beragam.

"Yang jelas kuliner itu dikonsumsi disukai oleh berbagai kelompok masyarakat yang beragam," sambungnya.

Kementerian Perdagangan, selaku pihak yang bertanggung jawab atas acara yang dihadiri Jokowi dalam video viral itu, memohon maaf. Lutfi juga memastikan tidak ada maksud 'menyimpang' dari apa yang disampaikan Jokowi.

"Kami dari Kementerian Perdagangan selaku penanggungjawab acara itu sekali lagi memastikan tidak ada maksud apapun dari pernyataan bapak Presiden. Kami mohon maaf sebesar-besarnya bila terjadi kesalahpahaman karena niat kami hanya ingin agar kita semua bangga terhadap produksi dalam negeri termasuk kuliner khas daerah," pungkasnya.

(Red) KR

Sabtu, 08 Mei 2021

Teroris OPM Berulah Lagi, Tembaki Polsek dan Bakar Rumah Warga di Kampung Kimak, Kab.Puncak, Papua



PAPUA, KR - Kelompok Teroris OPM kembali melakukan terornya dengan menembaki Polsek dan  membakar rumah penduduk.di Kampung Kimak, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (7/5/2021) malam. 

Hal ini dibenarkan Humas Kasatgas Ops Nemangkawi Kombes, Pol M.Iqbal Alqudusy terkait peristiwa tersebut, dengan menerangkan, bahwa, "Dari informasi yang diterima pada Jumat (7/5) sekitar pukul 19.01 WIT telah terdengar 2 kali tembakan dari Kampung Kimak dan PT Unggul yang diarahkan ke kantor Polsek dan diduga dilakukan oleh Kelompok Teroris Parengen anak buah Kelompok Teroris Lerrymayu, dan termonitor oleh drone bahwa kelompok Teroris OPM telah membakar satu rumah penduduk,namun tidak ada korban dari masyarakat," ungkapnya.


Lebih lanjut Iqbal mengatakan bahwa ,"Hasil crossceck akhir kelompok Teroris OPM telah membakar rumah kayu milik Yorin Tabuni (OAP) yang berada di Kampung Kimak Distrik Ilaga," jelasnya.

Iqbal menambahkan, bahwa,"Yorin Tabuni sendiri bekerja sebagai pegawai Dinas Sosial Kabupaten Puncak, dan pada saat ini berada di Timika untuk mengurus beras dinas sosial," imbuhnya.

"Sedangkan akibat aksi dari Kelompok Teroris OPM ini tidak ada korban dari masyarakat bahkan masyarakat yang mengungsi juga tidak ada," pungkas Humas Kasatgas Ops Nemangkawi Kombes, Pol M. Iqbal Alqudusy

(**) KR

Rabu, 05 Mei 2021

SMSI Bekerja-Sama UKW Dengan FIKOM UPDM Mengacu Pada Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999



JAKARTA, KR - Perusahaan pers yang tergabung dalam Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) memilih penyelenggaraan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang berbasis Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 sebagaimana yang dilakukan oleh Dewan Pers selama ini.

 “Pers itu profesi khusus yang pelatihan dan pengembangannya harus ditangani ahli di bidangnya. Undang-undangnya dibuat khusus pers, bukan bersumber dari ketenaga-kerjaan,” kata Ketua Umum SMSI Firdaus, Selasa (4/5/2021) dalam acara penandatanganan kerjasama penyelenggaraan UKW antara SMSI dan Lembaga Uji Kompetensi Wartawan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) di Laboratorium Multimedia FIKOM UPDM (B), Jakarta Selatan.  
 
Firdaus menegaskan, dalam pelaksanaan UKW, SMSI sebagai konstituen Dewan Pers mendukung sepenuhnya peraturan-peraturan yang ditetapkan Dewan Pers. 
 
Penandatanganan kerjasama UKW SMSI-UPDM dilakukan oleh Ketua Umum SMSI Firdaus dan Dekan  Fakultas Ilmu Komunikasi UPDM Dr Yoga Prasetya Santoso, MSi dengan disaksikan oleh Ketua Jurusan Komunikasi UPDM Dr Wahyudi Pratama, Ketua Program Studi  Jurnalistik Nasrullah, MSi,  dan Kapala Bagian Umum Habib Umar.
 
Dari pihak SMSI hadir juga Sekretaris Jenderal SMSI Mohammad Nasir, Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan SMSI Pusat Dr Retno Intani ZA, MSc Ketua Bidang Luar Negeri Aat Surya Syafaat, dan penguji UKW Makali Kumar.
 
Dalam penyelenggaraan UKW yang merupakan tugas negara, dalam hal ini Dewan Pers yang dibentuk oleh undang-undang RI, Firdaus memilih bekerja sama dengan Lembaga UKW milik FIKOM UPDM yang telah memiliki reputasi baik, serta tradisi pengembangan keilmuan komunikasi yang tidak diragukan lagi.



 
Setelah kerjasama ini, UPDM dan SMSI menyelenggarakan pelatihan, training of trainer (ToT) untuk mempersiapkan penguji UKW terbaik dari UPDM dan wartawan utama SMSI.
 
“Para wartawan yang bekerja di perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam SMSI, nanti diuji oleh lembaga UKW UPDM. Jadi nanti para penguji UPDM keliling ke seluruh provinsi untuk menguji wartawan,” kata Firdaus.
 
Selain menjalin kerjasama dengan UPDM, SMSI juga bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesi (PWI) dalam melayani para wartawan yang bekerja di perusahaan anggota SMSI untuk UKW. Di seluruh Indonesia, perusahaan media pers siber yang bernaung di SMSI tercatat 1.225 media.
 
Sementara itu Dr Yoga Prasetya Santoso dalam sambutannya mengatakan, kerjasama UPDM -SMSI merupakan langkah strategis untuk mendorong terciptanya jurnalis profesional, beretika, melaksanakan kode etik jurnalistik.
 
Masyarakat, kata Yoga, membutuhkan wartawan berkompeten, profesional dan memerangi berita bohong (hoax) yang banyak disebarkan media sosial. 

(**) KR

Sabtu, 01 Mei 2021

Berangus Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, TNI Kirim 400 Personil "Pasukan Setan"



JAWA BARAT, KR - "PASUKAN SETAN" merupakan julukan untuk para prajurit TNI dari Yonif 315/Garuda. Tim ini bakal ditugaskan untuk memberantas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Papua.Sejarah berdirinya Yonif 135/ Garuda, pada tanggal 20 Agustus 1947 di Daerah Cirebon terbentuk Satu Kompi yang diberi nama” PASUKAN SETAN”,(01/05/2021).

Pada tanggal 20 Agustus 1949 karena mendapat simpati sehingga kekuatan Patriotism /Nasionalisme rakyat setempat sehingga kekuatan Pasukan Setan semakin besar.

Dengan mendapatkan tambahan satu Kompi dari Banten dengan nsma Kesatuan dirubah menjadi YON “Y” Brigade IV Divisi VI / Siliwangi, dengan menggunakan tanda pengenal tutup kepala ” BARET HIJAU”.

Selanjutnya pada tanggal 20 Agustus 1949 ditetapkan sebagai ” Hari Jadi Kesatuan”.
Dengan dilokasi Pasukan berada di Panawuan Cilimus Kuningan dengan unsur pimpinan sebagai berikut :

Komandan Batalyon ; Kapten Inf.D Mahcmud Pasha, Komandan Kompi Staf :Letda Tatang Rosadi, Komandan Kompi- I : Lettu Hanny Faurcolemm, Komandan Kompi- II : Lettu SE Usman, Komandan Kompi- III : Lettu Soenaryo, Komandan Kompi- IV: Lendda M.Soeyogo, Komandan Kompi- V: Lettu Danier Riring.

Pada tanggal 1 Januari 1951 terjadi perubahan nama,satuan dari Batalyon “Y” menjadi Batalyon 1515/ Tirtayasa Divisi VI/ Siliwangi.

Pada tanggal 1 April 1952 terjadi perubahan lagi nama satuan dan YON 1515/ Tirtayasa menjadi Batalyon 315/ Garuda Resimen VIII Teritorium III/Siliwangi.

Pada tanggal 9 November 1958 berdasarkan Skep Panglima Teritorium III/ Siliwangi Nomor ; Skep /87/3/3/1958 diresmikan Tunggul Batalyon 315/ Garuda Deng an Simbol ” Burung Garuda”.

Pada tanggal 1 Agustus 1962 berdasarkan Skep Pangdam VI / Siliwangi Nomo; Skep /94-2/8/1962/menjadi Batalyon 315/Garuda Roi P,masuk Brigade I Kodam VI /Siliwangi.

Tanggal 8 Agustus 1962 masuk Organik Brigade 12/ Guntur bersama Yon 301 dan 325

Pada tanggal 28 Januari 1963 dipindahkan menjadi organik Brigif 15/Tirtayasa.
Tanggal 13 Agustus 1970 ditemukan menjadi Batalyon 315/Kujang Oleh Pangdam VI/ Siliwangi.

Pemberangkatan "PASUKAN SETAN" ke Papua


Sebelum diberangkatkan, Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, telah melakukan pengecekan personel di Markas Yonif Garuda Kota Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (27/4/2021) kemarin.

Mayjen TNI Nugroho memastikan seluruh personel Yonif Garuda siap mengemban tugas negara mengamankan daerah rawan Papua. Mereka diminta menjalani tugas dengan rasa bangga.

"Pertahankan dan tingkatkan reputasi yang telah dimiliki, maka tidak ada alasan untuk gagal dalam operasi," kata Mayjen TNI Nugroho, Selasa kemarin.

"400 pasukan TNI Yonif 315/Garuda  yang juga dikenal dengan sebutan "PASUKAN SETAN" akan segera dikirim ke Papua untuk memberangus Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang sudah resmi ditetapkan sebagai anggota teroris," katanya.

Pangdam III Siliwangi menambahkan,"Yonif Garuda yang berjuluk "PASUKAN SETAN" ini memiliki sejumlah kemampuan mumpuni dalam  melaksanakan tugas operasi militer perang (OMP), maupun selain perang OMSP," imbuhnya.

YONIF 135/Garuda merupakan Kesatuan Batalyon di TNI AD

YONIF 135/ GARUDA berdiri pada 20 Agustus 1948, Markas Komando ( Mako) Yonif 135/Garuda berada di Jalan Mayjen Ishak Djuarsa, Kota Bogor, Jawa Barat.

Sebagai Satuan tempur berada di bawah Korem 061/ Surya Kencana ( SK) Kodam III / Siliwangi. Yonif 135/ Garuda memiliki posisi dan peran penting dalam mendukung tugas pokok Korem 061/ SK untuk menjaga keutuhan dan ketahanan Wilayah dari berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang mungkin timbul.

Kasdam III/Siliwangi, Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo (28/4/2021) mengatakan, "Personel ini sudah menjalani latihan taktik dan teknik pertempuran, termasuk menembak...Selain itu, mereka memiliki kemampuan mengendus atau mencium musuh dengan baik... Dengan kemampuan itulah, Yonif Garuda mendapat julukan "PASUKAN SETAN",tegasnya.
 
"Dengan kemampuan yang dimiliki, kami yakin satuan ini dapat menumpas kelompok separatis bersenjata (KKB) di Papua, dengan tetap memperhatikan faktor keamanan dalam setiap langkah dan tindakan," ujar Kasdam Siliwangi.

Kunto Arief menambahkan, bahwa,"Selain itu, pasukan ini juga dibekali peluru Khusus untuk memburu Teroris OPM," pungkasnya.

(JL/Tnr) KR

Disinyalir Ada Tipikor, 3 Pejabat PT. Samuel Asset Management Diperiksa Jampidsus, Kejagung



JAKARTA, KR - Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) Kejaksaan Agung memeriksa 3 (tiga) orang sebagai saksi yang terkait dengan Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengelolaan Keuangan dan Dana Investasi di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan,(30/04/2021).

Dalam Keterangannya pada Awak media, Kapuspenkum Leonard Eben Ezer Simanjuntak  mengatakan bahwa," Kami memeriksa 3 (tiga Orang sementara sebagai Saksi), adapun Saksi yang diperiksa adalah ,1.ABY selaku Direktur Utama PT. Samuel Asset Management;,2.BB selaku Ketua Komite Investasi PT. Samuel Asset Management;3. AR selaku Anggota Tim Investasi PT. Samuel Asset Management," terangnya.

"Ketiga saksi tersebut diperiksa terkait Reksadana Saham Dana Cerdas", imbuh Leo.




Lebih lanjut Kapuspenkum menguraikan," Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan tentang suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri guna menemukan fakta hukum tentang tindak pidana korupsi yang terjadi pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan," urainya.

Terkait dengan proses pemeriksaan dalam Protokol Kesehatan menyangkut Covid-19, Leonard mengatakan bahwa," Pemeriksaan saksi dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan tentang pencegahan penularan Covid-19, antara lain dengan memperhatikan jarak aman antara saksi diperiksa dengan Penyidik yang telah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap serta bagi saksi wajib mengenakan masker dan selalu mencuci tangan menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah pemeriksaan. (K.3.3.1)," pungkasnya.

(Jlambretta) KR

Jumat, 30 April 2021

Lima OTK Mengaku Polisi dan Ormas "Mengobrak-Abrik" Kantor Redaksi Nuansa Metro dan Sekretariat DPC GANN, Kab.Karawang



KARAWANG, KR - Dengan dalih mencari pelaku dugaan kasus penipuan, sekelompok orang yang diduga mengaku-ngaku sebagai petugas kepolisian dan mengaku dari salah satu Ormas ternama, 'mengobrak-abrik' kantor Redaksi Nuansa Metro dan Sekretariat DPC Generasi Anti Narkotika Nasional (GANN) Kabupaten Karawang, pada Selasa (27/4/2021) malam, sekitar pukul 20.00 Wib.

Orang yang diduga mengaku sebagai aparat kepolisian dan salah satu Ormas ternama itu berjumlah lima orang, mendobrak pintu utama dan pintu garasi, hingga mengakibatkan kunci rusak dan tak bisa dipergunakan kembali. Ternyata bukan hanya sampai disitu, lemari tempat menyimpan arsip pun tak luput dari penggeledahannya.
 
Hal itu terungkap dari pernyataan ketua RW Perumahan Karang Indah, Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, H. Joko dan salah satu Anaknya bernama Kiki,(28/04/2021).
 
"Awalnya saya kedatangan satpam perumahan, menginformasikan kepada saya ada Buser menunggu di rumah belakang bernomor F17, akan melakukan penangkapan dirumah itu. Namun satpam tidak secara detail mengatakan kepada saya ada apa- apanya" ucap H. Joko kepada nuansametro.com dan pengurus DPC GANN Karawang, Djajat Sudrajat.
 
Lebih lanjut H. Joko mengungkapkan, setelah dirinya tiba di kantor redaksi Nuansa Metro dan Sekretariat DPC GANN, disitu sudah ada lima orang menunggu kedatangannya.
 
"Sesampainya di kantor redaksi Nuansa Metro dan Sekretariat DPC GANN, saya tanyakan maksud ke lima orang tersebut hingga ingin mendobrak pintu kantor. Kata mereka didalam kantor itu ada orang yang sedang mereka cari. Mereka memperlihatkan alat GPS, bahwa orang yang mereka cari ada didalam kantor" ungkapnya.

Diduga dengan ijin ketua RW dan disaksikan oleh anaknya, kelima orang tersebut mendobrak pintu depan kantor, Padahal pintu itu didalam nya di sekat oleh potongan besi, namun mungkin karena kerasnya dobrakan, akhirnya pintu itu terbuka.

Setelah pintu terbuka, orang yang dicari tidak diketemukan, saking penasarannya menurut H. Joko, ke lima orang tersebut kembali merusak dengan cara menendang pintu garasi yang berbahan kayu hingga terbuka dan merusak kuncinya.
 
Namun, kembali orang yang dicari tidak ada juga, lalu kelima orang tersebut, mengambil tangga alumunium untuk mencari orang yang dimaksud diatas plapon. Kembali orang yang di cari ke lima orang tersebut tidak ada.

Tidak hanya disitu, kelima orang itu mengobrak-abrik kesetiap ruangan dan kamar, termasuk membuka-buka lemari Arsip redaksi dan arsip DPC GANN Karawang.

"Akhirnya, memang tidak ada orang didalam kantor tersebut. Saya juga heran dan curiga terhada ke lima orang tersebut, masa yang mengaku aparat sikapnya seperti itu. Lalu saya tanya ke salah satu orang itu, sebenarnya mereka dari mana. Lalu yang bernama DN mengaku, bahwa dirinya dari salah satu Ormas ternama dan berasal dari Bandung" kata Kiki anaknya ketua RW haji Joko.

Kiki pun menuturkan, bahwa kelima orang tersebut mengendarai kendaraan mobil jenis Minibus Ertiga bernopol Wilayah D.
 
"Kalau gak salah mereka berlima memakai mobil jenis Minibus Suzuki Ertiga, kalau gak salah juga berwarna merah maroon. Namun saya tidak ingat no polisi nya berapa, yang saya ingat plat D. Soalnya waktu itu sudah malam juga sih Pak" tutur Kiki.




Ditempat terpisah Pemimpin Redaksi nuansametro.com Endang Nupo yang diwawancarai terkait adanya dugaan tindakan melawan hukum mengatakan, bahwa tindakan ke lima orang tersebut jelas telah melakukan tindakan melawan hukum.
 
"Walaupun mereka ada ijin dari ketua RW untuk melakukan penggeledahan Dikantor kami. Seharusnya mereka minta ijin dulu kepada pemilik kantor (rumah). Rumah ini jelas berpenghuni, bukan rumah kosong. Ini jelas tindakan melawan hukum. Mereka memasuki pekarangan dan rumah milik orang lain tanpa ijin dari pemilik. Hal itu jelas ada pasal nya dalam KUHPidana. Apalgi mereka bukan petugas kepolisian yang sedang bertugas melakukan penyelidikan suatu kasus" tegas Endang Nupo.

Menurut Endang Nupo, setelah menanyakan hal itu kepada ketua RW H. Joko, bahwa H Joko juga sempat menanyakan surat tugas dan surat penggeledahan bahkan surat penangkapan kepada ke lima orang tersebut, namun mereka tidak bisa memperlihatkan itu semua. 

"Menurut H. Joko, mereka cuma berkata hanya suruhan seseorang, bahkan terkait GPS yang menunjukkan ada orang didalam kantor redaksi Nuansa Metro dan Sekretariat DPC GANN Karawang juga dikendalikan dari orang yang menyuruh nya. Inikan jelas aneh dan mencurigakan kami. Dengan adanya peristiwa tersebut, maka kami akan melaporkan kejadian ini kepihak kepolisian" pungkasnya.
 
(Jmt) KR

Kamis, 29 April 2021

Kegiatan Solidaritas Sesama Muslim, PT. KPC Gelar Buka Puasa Bersama di Masjid Cut Muthia, Jakarta Pusat



JAKARTA, KR - Perusahaan yang bergerak di sektor Tambang Biji Besi, Gelana Zing atau Timbal Simelter di Kabupaten Kobar dan Lamandau , Kalteng PT. Kapuas Prima Coal Tbk, (www.kapuasprima.co.id),  berbagi kasih dan berbuka bersama pada bulan Ramadan hari ke- 17/tahun /1442 Hijriah atau Kamis, (29/April/ 2021).

Disampaikan Humas PT. KPC, Hendra Pratama, berbagi kasih ini merupakan kegiatan solidaritas PT. KPC untuk saudara-saudara Muslim yang menjalankan ibadah puasa dan segera akan merayakan Idul Fitri.
 
"Kegiatan ini kembali kami selenggarakan untuk yang ke enam kalinya  pada bulan Ramadhan ini," ungkap Hendra, Kamis petang melalui aplikasi pesan singkat.

Adapun  lanjut Hendra, lokasi berbagi kasih ini di halaman Masjid Cut Muthia dan di depan Aula A.H. Nasution, Jalan Cut Muthia nomor 1 Menteng Jakarta Pusat.

"Acara ini didukung oleh Rumah Makan Abang Suhai Soto Kuin asli Kalimantan Selatan kegiatan ini dihadiri sekitar 500 orang," ujar Hendra.




Hendra berharap, dengan adanya berbagi kasih dari PT. KPC masyarakat penerima lebih merasa ringan beban ekonomi di masa pendami Covid -19. Kegiatan ini juga mengikuti Prokes Covid -19.

Salah seorang penerima warga setempat Ari Budi Santoso mengucapkan terimakasih kepada pihah PT. KPC yang telah berbagi untuk masyarakat yang saat ini sangat membutuhkan hal hal seperti yang dilakukan PT. KPC.
 
"Secara pribadi saya ucapkan terima kasih kepada PT. KPC yang telah peduli kepada masyarakat di sini," kata Ari  ditemui sesaat setelah acara usai. 

(**) KR




PESANAN PEMIRSA

Para Korban Keganasan Reklame Tumbang Ajukan Gugatan Hukum

KABUPATEN BEKASI,KR- Team Kuasa Hukum dari Lembaga Hukum Jaring Garuda NKRI diantaranya Anthony Lesnussa.SH,Irwan Awaluddin SH dan Rah...

BERITA TERKINI


NASIONAL


DAERAH